Kamis, 22 Oktober 2015

10 cara menjaga keharmonisan suami istri


Source:Anekatop10.com

Menjaga keharmonisan sebuah hubungan suami istri, rumah tangga, atau bahkan pacar bukan merupakan sesuatu yang mudah. Ketika masalah biasa dan diskusi normal berakhir menjadi pertarungan pendapat antara kedua belah pihak, maka kita harus mencari solusi alternatif yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Menyelesaikan konflik akan membuat kamu lepas dari efek negatif yang seringkali mempengaruhi kita secara emosional dan fisik. Kamu tidak perlu terlalu sering mengalami situasi negatif bersama rekan atau kekasih dan hal tersebut akan membuat kesehatanmu lebih baik. Pasangan yang belajar menyelesaikan masalah secara konstruktif dan bersama-sama, diyakini memilki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami stress dan depresi.

Penasaran bagaimana cara menjaga keharmonisan hubungan suami istri? Berikut 10 langkah yang bisa kamu tempuh untuk menjaga keharmonisan dalam sebuah hubungan, baik itu hubungan suami istri maupun hubungan dengan pacar kamu.

1. Deskriptif

Deskriptif

Deskriptif

Jelaskan masalah yang ada dalam beberapa kata dan biarkan pasangan kamu memberikan penilaian. Hal ini amat penting karena keterbukaan menjadi faktor penting dalam menyelesaikan masalah. Jangan biarkan pasangan kamu terus dibuat bingung dan menduga-duga mengenai hal yang membuatmu risau.

2. Eksplorasi bersama

Eksplorasi bersama

Eksplorasi bersama

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ini adalah fase di mana kedua pasangan harus melakukan eksplorasi untuk mencari akar masalah. Ingat, jangan sampai ini menjadi ajang bagi kamu untuk memaparkan argumen yang menguntungkan dirimu sendiri. Jangan coba untuk menyelesaikan masalah atau menyebutkan faktor-faktor yang membuatmu risau dahulu. Dengarkan terlebih dahulu dengan baik apa yang dikhawatirkan oleh pasanganmu. Jaga pikiran agar terbuka dan pelajari semua situasi yang ada dengan baik.

3. Win-win solution

Win-win solution

Win-win solution

Carilah langkah-langkah yang diperlukan untuk bisa menghasilkan solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak. Ini amat krusial, jangan beritahu pasangan kamu mengenai apa yang bisa dan tidak bisa ia lakukan. Sebaliknya, ungkapkan apa yang bisa kamu lakukan. Solusi terbaik biasanya tidak terletak di ide pertamamu, namun bisa muncul jika kamu berkaca pada apa yang membuatmu khawatir dan menentukan apa hal yang paling penting untuk kamu dan pasangan.

4. Pilh waktu yang tepat

Pilh waktu yang tepat

Pilh waktu yang tepat

Proses penyelesaian masalah tidak akan berjalan efektif ketika kamu sedang merasa lelah, lapar, kelebihan beban pikiran, stress, kurang fokus, atau mencoba melakukan hal lain di waktu yang sama, seperti membuat makan malam, mengerjakan tugas kantor, atau bersantai di depan TV. Usahakan untuk melakukan pembicaraan serius di waktu yang benar-benar pas.

5. Ikhlas

Ikhlas

Ikhlas

Belajarlah untuk ikhlas dan menerima semua yang terjadi. Cobalah untuk ikhlas dan menerima pasangan kamu seutuhnya dalam kondisi apapun, alih-alih mengeluh mengenai kekurangannya. Hal tersebut akan membantu kalian berdua untuk mencari solusi yang lebih baik untuk masalah yang sedang terjadi. Menurut pendapat para ahli, tindakan seperti ini akan melonggarkan benteng pertahanan pribadi kedua belah pihak dan memotivasi kita untuk mencoba menyenangkan satu sama lain.

6. Biarkan keraguan

Biarkan keraguan

Biarkan keraguan

Lain kali kamu merasa kecewa, terluka, atau marah dengan pasangan atau orang terdekat, berhentilah sejenak sebelum mengambil kesimpulan. Mungkin bisa saja orang terdekat yang anda maksud sedang lelah, lapar, atau memiliki masalah lain yang jauh lebih penting – atau tidak melihat akibat dari tindakannya sendiri. Carilah penjelasan masuk akal yang bisa membuat kamu memperlakukan pasangan dengan lebih terhormat dan penuh kasih sayang.

7. Jangan bersikap dingin

Jangan bersikap dingin

Jangan bersikap dingin

Sebuah penelitian di University of Wisconsin mengatakan bahwa 97% suami istri yang baru menikah dan memasuki tahun ketiga pernikahan mereka, menyadari bahwa pasangan mereka bersikap dingin atas perlakuan negatif yang mereka berikan di rumah tangga. Sikap dingin tersebut bisa terjadi dalam bentuk keluar dari ruangan, menunjukkan sikap seolah tak tertarik ketika pasangan mencurahkan isi hatinya, atau dengan cepat mengubah topik ketika pasangannya sedang menceritakan sesuatu yang ia anggap penting.

8. Manfaatkan tiap kesempatan kecil

Manfaatkan tiap kesempatan kecil

Manfaatkan tiap kesempatan kecil

Berlatihlah menyelesaikan masalah secara sistematis ketika ada sedikit problem dalam hubungan dengan pasangan. “Momen di mana muncul tensi yang cukup ringan adalah situasi yang sempurna untuk belajar menggunakan pengalaman dan skill yang Anda miliki,” tutur Dr. Heitler. “Berbicara satu sama lain; carilah solusi. Semakin sering Anda melakukan hal tersebut, itu berarti sifat hubungan anda akan semakin berubah. Masalah yang muncul merupakan kesempatan bagi kita untuk lebih dekat dan menunjukkan perhatian.”

9. Bersabar

Bersabar

Bersabar

Sabarlah dengan diri sendiri dan pasangan. Mempelajari kemampuan untuk menyelesaikan masalah membutuhkan waktu. Ini pekerjaan yang berat. Kamu akan mencoba untuk menulis ulang cara menyelesaian masalah, seperti yang pernah kamu lakukan di masa kanak-kanak dan mempraktekkan cara komunikasi anyar di situasi emosional. Jangan lupa berikan pujian pada pasangan setiap ada satu perkembangan kecil yang terjadi.

10. Keseimbangan

Keseimbangan

Keseimbangan

Jaga keseimbangan. Pastikan masing-masing dari kamu dan pasanganmu memiliki waktu dan kesempatan yang sama untuk mengungkapkan pendapat dan ide mengenai kesetaraan antara kedua belah pihak. Jika kamu berniat untuk jadi pihak yang lebih dominan, bicaralah lebih sedikit dan banyak mendengar. Pancing pasangan untuk berbicara lebih banyak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar